Jepara, Magang Unisnu - Setiap malam Jum’at Wage kawasan wisata religi makam mantingan dipenuhi ratusan peziarah. Pengunjung yang berjumlah ribuan tersebut biasanya berasal dari kabupaten Jepara dan sekitarnya. Mereka terlihat memadati area makam sejak Kamis sore (20/06/2024) hingga Jum’at pagi.
Terlihat penuh hikmat para peziarah berdoa dengan saling berbagi tempat (Documentasi Firdiantama) |
Menurut masyarakat mantingan, Raka (27) Kamis malam jum’at wage menjadi salah satu hari yang cukup disakralkan. malam tersebut menjadi satu moment khusus yang digunakan untuk mengirimkan do’a kepada ahli kubur. Hal tersebut memang terlihat kepadatan peziarah yang tak lazim dari malam malam sebelumnya.
"Sebenarnya makam mantingan memang ramai setiap malam jumat, namun berbeda di malam jumat Wage yang pengunjungnya bisa tiga kali lipat dari malam jumat biasanya",ungkapnya
Menurut juru kunci Makam Mantingan, Pak Ali mengatakan sudah menjadi adat dan budaya masyarakat muslim jawa. Masyarakat memang memanfaatkan malam jum’at wage sebagai tasyakuran. Lalu kemudian diiringi doa bersama dan berbagi "berkat".
“Kalau ditanya istimewanya apa, tidak terlalu istimewa juga, jangan kita lantas terlalu menganggap mistis. Kita ambil hikmahnya saja yang baik,” kata Pak Ali.
Sementara itu, Salah satu pengunjung asal desa sukosono, Andika bercerita memang sengaja ziarah di malam jumat. Dia beserta koleganya malah tidak tahu bahwa malam ini adalah malam jumat Wage. Mereka saat ini tengah meminta ridho kepada Tuhan yang maha esa terhadap persiapan kegiatannya.
"Yang utamanya kita ingin menenangkan pikiran karena kita punya hajat dalam waktu dekat, bukan tanpa alasan kita datang kesini ya bukan lain karena Raden Abdul Jalil, Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat adalah kekasih Allah maka kita datang kesini untuk mendoakan arwah leluhur yang sholih, Apalagi malam ini kita Jumat,”Ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar