Jepara, Magang Unisnu - Para pedagang Pasar Ratu jepara mengeluh akibat kondisi pasar yang semakin sepi pembeli. Salah satu area yang terpantau sangat sepi saat ini (13/05/2024) adalah area ikan dan sayur. Beberapa pedagang di area sayur dan ikan ini menuturkan, kondisi sepi pembeli mulai dirasakan sejak satu bulan ke belakang setelah hari raya.
Salah satu pedagang sampai ketiduran karena saking sepi nya pembeli. (Documentasi: Firdiantama) |
Selain kurangnya daya jual beli, area ini terlihat banyak sekali kios yang kosong. Beberapa pedagang menuturkan kekosongan ruko tersebut dikarenakan banyaknya pedagang yang pindah tempat. Itu dikarenakan komoditas pangan yang harganya masih tinggi membuat banyak pedagang memilih tidak berjualan dan memilih alih profesi.
Salah satu pedagang ikan disini, Marinem (55) mengungkapkan kondisi pasar ratu yang saat ini kian sepi pembeli diduga lantaran banyak pedagang yang memilih mengosongkan kiosnya. ia menjelaskan banyak faktor kios itu di kosongkan, salah satunya harga ikan yang masih melambung.
"Dari hari raya kupatan kemarin mas, harga ikan masih tinggi dan belum setabil, apa lagi ikan besar seperti ini, masalahnya ikan kalau tidak laku kan basi mas, ndak fresh lagi" katanya
Dia juga menceritakan suasana sepi yang sudah dirasakan satu bulan yang lalu. Hal itu sangat terasa olehnya karena omsetnya yang kian hari kian menurun.
"Dulu pas sebelum hari raya, saya bisa membawa uang sejuta sampe dua juta, sekarang delapan ratus sudah alhamdulillah, ya karena sekarang gak bawa ikan banyak mas, dan yang saya jual ikan - ikan kecil dan udang saja" Tambahnya.
ia menuturkan bahwa teman-teman pedagang lainya sedang juga mengalami hal yang sama. Sehingga banyak pedagang lainnya pindah jualan di pinggiran jalan pasar ratu karena tidak terbebani ongkos kios.
"ya gimana lagi mas, disini kita harus membayar kios, sedangkan disini sepi, jadi teman-teman lainya memilih jualan diluar saja, lebih bisq dijangkau masyarakat, ya meskipun di emperan jalan mas" pungkasnya.
Isu tersebut dibenarkan Warniati (46) pedagang sayur dan juga daging ayam potong di area tersebut. keresahan serupa juga dirasakannya sudah sejak setelah lebaran. Meskipun jam dagangnya sekarang lebih lama dari sebelumnya, ia mengaku pembelinya setiap hari berkurang.
"Saya bisanya buka dari tutup pukul tiga sore, sekarang mau tidak mau sampai setengah lima sore mas, kalau ga gitu sayur nya ga laku mas, mubazir" Ungkapnya.
Dia juga bercerita mengenai kekosongan kios kios disekitarnya. bahkan beberapa temanya pedagang, sengaja alih profesi sampai libur sementara sampai pasar benar-benar stabil.
"Lha harga belum stabil ya mereka banyak yang memilih libur mas, ada juga yang alih profesi sementara seperti sebelah saya yang dulu jualan tahu tempe, sekarang dia dirumah buat ikan asin" Bebernya.
Ibu penjual daging ayam potong ini sangat berharap ada tinjauan dari pemerintah mengenai sepinya pasar saat ini. Harapannya juga pengelola pasar juga memberi solusi agar pasar ramai lagi oleh pengunjung.
"Ya semoga ya mas, pemerintah mau turun kesini, meninjau harga atau apalah, kalau pengelola pasar berkenan mereka juga dapat memberikan kebijakan yang mungkin dapat memberi solusi masalah ini" pungkasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar