Jepara, Magang Unisnu - Teater tukul manfaat (Tuman) merayakan hari jadinya yang ke 28, Jumat (31/05/2024) di halaman rektorat Unisnu. Perayaan bertajuk Sajak Rindu ini berhasil mendatang para sesepuh lintas angkatan. kegiatan ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi para pengurus dengan para alumninya.
Penyerahan potongan tumpeng oleh lurah teater tuman kepada pembina internal Ibu Murniati. (documentasi firdiantama) |
Sajak rindu sendiri merupakan istilah baru dari harlah teater tuman. Hal ini di inisiasi pengurus baru untuk menarik perhatian para sesepuh lintas angkatan bersilaturahmi. Tentunya dengan harapan teater tuman tetap guyup dan gotong royong dengan saling mengenal setiap angkatan.
Acara di buka dengan khidmat dengan bacaan tahlil yang dipimpin oleh salah satu dongkol lurah. Penampilan pembacaan puisi oleh Adi dan Reza berhasil memantik tamu untuk ikut berpuisi. Bagaimana tidak, Mak Tatik, Mak Cicik dan Ibu Dosen Murniati juga turut menyumbangkan sajak kerinduannya di atas panggung.
Lurah teater tuman, Viki Santoso mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada para sesepuh yang sudah hadir. Baginya ini sangat penting untuk keberlangsugan suatu organisasi. Apalagi eksistensi teater tuman pastinya buah dari tangan - tangan kreatif pendahulunya.
"Kegiatan seperti ini sengaja kita inisiasi untuk kita saling mengenal, bagaimana organisasi ini tumbuh sampai dua puluh delapan tahun, pastinya setiang angkatan punya kerinduan tetapi belum ada wadahnya, nah ini semoga menjadi program positif disetiap tahunya dan dilanjutkan", katanya.
Ia juga menambahkan bahwasanya saat ini hubungan komunikasi dengan para sesepuh mulai sulit. hal tersebut menjadi rintangan tersendiri baginya dalam berproses di sanggar. karena bagaimanapun sanggar masih membutuhkan para sesepuh yang kreatif dan mensuport karya warganya.
"Setiap kali kita pentas, jarang sekali para sesepuh datang, padahal kita selalu butuh dukungan dan arahan pastinya, apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan festival monolog nasional yang membutuhkan perhatian mereka, mungkin ikut mempromosikan kegiatan kita, syukur syukur para sesepuh datang dan melihat kehebatan kita", Tambahnya.
Hal yang sama juga di ungkapkan Havis, dongkol lurah tuman tahun 2018. Dia mengaku setelah lulus berkuliah sudah jarang lagi bermain di sanggar. Dia sangat senang dengan sajak rindu yang berhasil mempertemukannya dengan teman seangkatannya.
"Semoga ulangtahun tumanke 29 nanti sajak rindu masih ada, karena tidak ada alasan lagi untuk tidak ke kampus utamanya ke sanggar berjumpa teman-teman dan pengurus sehingga rindu ini tersapu bersih dengan pertemuan ini", ungkapnya.
Di moment akhir perjumpaan pada sesi melingkar bersama, kang sapiteng salah satu sesepuh angkatan lama bercerita masa lalunya. Perjumpaan ini merupakan moment yang penting baginya karena memori yang terkenang sangatlah mahal. Ia bercerita dirinya yang sekarang adalah hasil didik teater tuma berapa belas tahun yang lalu.
"Selamat Ulang tahun Teater Tuman, saya berhutang budi terhadapnya, ilmu berperan sangatlah penting dalam kehidupan apalagi ditengah dunia yang penuh tipu daya ini, saya ingat betul ketika saya dan teman-teman berproses di sini, dan semoga teater tuman tetap menumbuhkan manfaat seperti namanya Tukul Manfaat", Pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar