Jepara, Magang Unisnu - Salah satu pantai yang ada di tengah kota jepara yang hampir masyarakat tidak tahu adalah Pantai Waluyo. Pantai yang berada di Kelurahan Karangkebagusan ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, Keberadaan Warung Purnama berhasi merubah wajah pantai kecil ini yang dulunya penuh dengan sampah sekarang sudah nampak lebih bersih.
Suasana sejuk Pantai Waluyo meskipun di tengah terik matahari, (Documentasi Firdiantama). |
Keberadaan pantai ini memang dulunya jarang diketahui khalayak umum. Letaknya yang berada di pojok kecamatan dan penuh dengan sampah laut membuat tempat ini kurang dipandang. Apalagi dulunya tempat ini hanya digunakan anak muda bermaksiat.
Namun, wajah pantai seketika di sulap melalui tangan dingin Pak Heri. Perubahan itu berawal tatkala dia dan istrinya membuka usaha warung makan di bibir pantai waluyo. Dengan bermodal doa dan percaya, Warung Purnama berdiri dengan kuliner khasnya yaitu Pindang Keraton.
"Awalnya kami melihat adanya peluang ekonomi yang bisa tumbuh di tempat yang kosong seperti ini, namun, merubah tempat yang dulunya penuh sampah ini tidak bisa dengan waktu yang singkat, Saat ini pun di sudut pantai masih terlihat ada banyak sampah karena disini ada aliran sungainya, merapikan tempat seperti ini jujur butuh waktu 5 tahun dan harus sedikit demi sedikit",ungkapnya (13/06/2024).
Pak Heri juga menuturkan bahwa dia sangat suka dan Welcome dengan organisasi yang mau mengadakan acara disini. Dia mengaku tidak pernah takut tempatnya terganggu. Dia malah senang karena kedatangan komunitas dari manca daerah membuat pantai waluyo tambah terkenal.
"Kalau kita tertutup dan menganggap tempat ini milik kita, pantai waluyo tidak akan seindah seperti kalian lihat sekarang, itu tong sampah, dan kursi kursi itu sumbangan dari beberapa komunitas, dan yang sering dilakukan teman - teman komunitas selain mengadakan acara juga bersih bersih pantai",Tuturnya.
Menurut Pak Heri, nama waluyo sendiri diambil dari nama seniman yang pernah hidup disini. Beliau hidup di atas rumah pohon yang dibangun sendiri bertahun-tahun lamanya. Sehingga warga sekitar memberi nama pantai waluyo hingga saat ini.
"Disini dulu kan banyak sekali pohon besar, rumputnya tinggi tinggi, sebelum kita datang disini untuk mendirikan usaha, mbah waluyo yang menjaga tempat ini, ya karena sering disalahgunakan anak muda", bebernya.
Laila tsifani mengaku sering ke pantai waluyo sebagai tempat diskusi bersama teman-temannya. Mahasiswi dan juga pengusaha ini menyebutkan hanya disini pantai yang teduh karena banyak pohon besarnya. Sebab itu, dia sangat suka apalagi disini bisa sekalian kulineran bersama teman - temannya.
"Sebenarnya saya terkejut dengan suasana pantai waluyo sekarang, sumpah dulu disini itu kotor, saya kesini dulu aja diajak kakak saya pas nongkrong sama teman-temannya, tapi sekarang bersih dan ini kok sekarang ada warung dan tempatnya menjadi estetik, makanya ga malu ngajak teman kesini", pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar