Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email
wah terima kasih anda sudah datang.
Semoga kita semua selalu semangat bermanfaat.
15 juli 2023
Responsive Design, that will make you blow away.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016
Flexible Display providing efficient compatibility.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016
Customize it to the deepist according to the needs.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016

Senin, 24 Juni 2024

Generasi Muda Punya Andil, BEM UNISNU Jepara Gelar Workshop Batik

Jepara, Magang Unisnu – Dalam rangkaian acara Gebyar Unisnu yang digelar pada Sabtu (22/6/24), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (BEM UNISNU) menyelenggarakan workshop batik di lapangan basket Unisnu Jepara. Acara ini tidak hanya memperkaya pengetahuan seni batik tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda.


Para peserta dengan gagah memamerkan hasil karyanya. (Documentasi Firdiantama)


Workshop ini merupakan hasil kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Jepara (SMK N 2 Jepara) dan mendapatkan dukungan penuh dari pihak universitas. Wakil Rektor Bidang 1, H. Mahalli, hadir mewakili Rektor Unisnu Jepara, sementara Presiden BEM Unisnu Jepara, Monika, turut serta memeriahkan acara.

Monika mengungkapkan, tujuan utama dari workshop ini adalah untuk memperkenalkan serta melestarikan budaya batik Jepara kepada generasi muda. “Kami ingin generasi berikutnya, termasuk generasi Z dan Alpha, dapat meneruskan tradisi dan budaya yang ada di Jepara,” tuturnya dengan semangat.

Apresiasi tinggi datang dari H. Mahalli yang dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada BEM UNISNU Jepara. “Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga acara ini membuat anak muda lebih sadar dan tertarik untuk melestarikan budaya batik Jepara,” ujarnya penuh harapan.

Tidak berhenti pada workshop batik, malam harinya BEM Unisnu juga menggelar kegiatan Jagong Budaya. Acara ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang kebudayaan Jepara dan mempererat hubungan antar peserta.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi tingkat SLTA se-Jepara, yang tampak antusias mengikuti setiap sesi. Melalui workshop ini, diharapkan para peserta dapat lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya batik Jepara, sehingga warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang di masa mendatang.

Dengan adanya acara seperti ini, BEM Unisnu Jepara berharap dapat menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda, serta mendorong mereka untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni batik khas Jepara.

Jumat, 21 Juni 2024

Peziarah Makam Mantingan Meluber Di Malam Jumat Wage

Jepara, Magang Unisnu - Setiap malam Jum’at Wage kawasan wisata religi makam mantingan dipenuhi ratusan peziarah. Pengunjung yang berjumlah ribuan tersebut biasanya berasal dari kabupaten Jepara dan sekitarnya. Mereka terlihat memadati area makam sejak Kamis sore (20/06/2024) hingga Jum’at pagi.


Terlihat penuh hikmat para peziarah berdoa dengan saling berbagi tempat (Documentasi Firdiantama)


Menurut masyarakat mantingan, Raka (27) Kamis malam jum’at wage menjadi salah satu hari yang cukup disakralkan. malam tersebut menjadi satu moment khusus yang digunakan untuk mengirimkan do’a kepada ahli kubur. Hal tersebut memang terlihat kepadatan peziarah yang tak lazim dari malam malam sebelumnya.

"Sebenarnya makam mantingan memang ramai setiap malam jumat, namun berbeda di malam jumat Wage yang pengunjungnya bisa tiga kali lipat dari malam jumat biasanya",ungkapnya

Menurut juru kunci Makam Mantingan, Pak Ali mengatakan sudah menjadi adat dan budaya masyarakat muslim jawa. Masyarakat memang memanfaatkan malam jum’at wage sebagai tasyakuran. Lalu kemudian diiringi doa bersama dan berbagi "berkat".

“Kalau ditanya istimewanya apa, tidak terlalu istimewa juga, jangan kita lantas terlalu menganggap mistis. Kita ambil hikmahnya saja yang baik,” kata Pak Ali.

Sementara itu, Salah satu pengunjung asal desa sukosono, Andika bercerita memang sengaja ziarah di malam jumat. Dia beserta koleganya malah tidak tahu bahwa malam ini adalah malam jumat Wage. Mereka saat ini tengah meminta ridho kepada Tuhan yang maha esa terhadap persiapan kegiatannya.

"Yang utamanya kita ingin menenangkan pikiran karena kita punya hajat dalam waktu dekat, bukan tanpa alasan kita datang kesini ya bukan lain karena Raden Abdul Jalil, Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat adalah kekasih Allah maka kita datang kesini untuk mendoakan arwah leluhur yang sholih, Apalagi malam ini kita Jumat,”Ucapnya.

Selasa, 18 Juni 2024

Kulit Hewan Kurban Juga Membawa Berkah; Dapat mencapai Rp 33 Ribu per lembar Kulit Kambing, Kulit Sapi Dihargai Rp.96 Ribu

 Jepara, Magang Unisnu - Moment hari raya Idul Adha dimanfaatkan baik oleh tengkulak kulit sapi dan kambing. Mereka bisa meraup keuntungan berkali-kali lipat dari hari biasa. Hal itu terjadi karena stok kulit hewan kurban yang melimpah.


Proses pelelangan kulit hewan kurban yang berjalan damai. (Dokumentasi Firdiantama)



Amin, 52, Warga kabupaten Jepara, mengaku sudah bertahun-tahun menerima kulit hewan korban di rumahnya, Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Kauman, Kecamatan/Kota Jepara. Keberadaan rumah bapak amin tersebut tidak perlu menunggu lama untuk di serbu para penjual kulit hewan kurban. Pasalnya, Amin mengaku sudah lama dikenal oleh para penjual kulit hewan kurban area Jepara kota.


"Bisnis seperti ini sudah berlangsung lama sebelum saya punya rumah disini, jadi para penjual sudah kenal saya, saya ndak perlu repot untuk mencari orang - orang untuk datang ke rumah, sudah pasti sebelum asar malah rumah saya diserbu, ya kita melayani para penjual datang dari pagi jam 10 sampai tengah malam jam 12, tergantung banyak sedikitnya orang datang", katanya.


Dari keterangannya, rata-rata Amin bisa mendapatkan ratusan lembar kulit sapi setiap tahunya. Namun tahun ini ia mengaku sedikit lebih berkurang dari tahun sebelumnya. Untuk selanjutnya, Dia meyakini ini belum semua penjual datang kerumahnya.


"Ini baru hari kedua sudah dapat 115 lembar kulit sapi, masih ada teman teman penjual yang belum bisa datang ke rumah karena jaraknya jauh, memang kita sudah terkenal di Jepara kota tapi juga banyak di luar kecamatan kota yang kalo jual kulit sapinya ke  kita karena kita bisa beli aga tinggi meskipun sedikit, kan itu yang buat mereka senang", ucapnya.


Dikatakan, untuk harga satu lembar kulit kambing Rp. 33 ribu, sedangkan untuk harga kulit sapi di sini Rp. Enam ribu per kilogram (kg)


"Memang dari dulu perhitungannya seperti itu, kulit kambing dihitung perlembar kalo kulit sapi memang harus di timbang karena beda jenis sapi beda berat biasanya, untuk kulit sapi si biasanya ada yang 15 kg per lembar ada juga tadi sampai 20 kg, ya tinggal dikalikan saja dengan Enam ribu nanti", bebernya.


Amin memastikan dalam moment seperti ini keuntungan dapat berjuta - juta. Meskipun belum pasti, nantinya dia akan menjualnya lagi ke tempat yang bisa membelinya dengan harga yang lebih baik. Sebab dia sudah lama menjadi tengkulak dan punya banyak teman di sana.


"Nanti yang ambil biasanya dari dari dalam kota, kalo harganya kurang pas, saya punya teman luar kota yang mau beli harga baik, tapi saya kena sabar tentang persoalan itu", ujarnya.


Sentosa, 45, salah satu pembeli pertama yang datang mengaku sudah berlangganan lama. Pria asal Progondo, Kecamatan Kalinyamat ,Jepara ini datang lebih awal agar bisa bernegosiasi dengan Amin soal harga. Dia mengatakan kulit tersebut tidak langsung dia proses, melainkan di garam agar awet.



"Saya harus negosiasi dulu agar tidak boncos juga, lebih awal kan lebih baik, sebelum para pembeli lain datang biasanya harganya bisa naik, ini juga ndak langsung saya proses, saya garam dulu baru nanti  bisa dipakai sewaktu waktu", pungkasnya.

Sabtu, 15 Juni 2024

Warung Mom Sir Menjadi Solusi Pengusir Lapar Mahasiswa.

 Jepara, Magang Unisnu - Kalian pasti banyak menemukan warung makan bermunculan di area sekitar kampus. Namun, tidak semua warung punya harga sesuai dengan kantong mahasiswa. Tapi jangan khawatir, di area Unisnu Jepara ada warung makan Mom Sir yang punya price list terramah sejagad raya.


Mom Sir yang sedang sibuk melayani tetangganya saat membeli rames. (Dokumentasi Firdiantama)


Warung makan yang berlokasi tepat di samping kampus ini punya banyak menu. Selain menu wajib ala warung makan yaitu Rames, Disini juga menyediakan soto, ayam geprek, semur, dan makanan ringan lainya. Menu - menu tersebut juga ditunjang dengan beraneka ragam gorengan dan es saset yang mencolok warnanya.


Bu sir selaku pemilik warung tersebut memang sengaja memasang harga miring. Beliau beralasan merasa simpati kepada mahasiswa yang punya dompet tipis. Meskipun begitu, Bu Sir mengaku tidak pernah merasa rugi malah sebaliknya.


"Saya jualan awalnya melihat suasana kampus yang ramai dan muncul warung warung kecil di sekitar rumah, jadi saya memanfaatkan peluang ekonomi yang tumbuh, tapi ada rasa kasian ketika mahasiswa merasa berat untuk makan saja, apalagi mahasiswa yang aktivis aktivis, mereka kan terlihat kurang makan", ungkapnya (15/06/2024).


Dia juga mengatakan bahwa harga yang miring itu tidak mengurangi kualitas makanannya. Apalagi setiap hari makanan ludes di serbu mahasiswa. Dia memastikan semua makanan yang dibuatnya hari ini fres.


"setiap hari kita hampir menghabiskan 50 porsi soto, 70 porsi geprek,  dan ratusan gorengan, pasti habis, kalo tidak habis kita langsung hubungi mahasiswa untuk kita bagikan secara gratis", katanya.


Salah satu mahasiswa unisnu Fiki Abdullah mengatakan hampir setiap hari mampir sarapan di Mom Sir. Itu karena hampir semua menu dibandrol dengan harga 5000 Rupiah saja kecuali ayam gepreknya. Yang paling disukai dia disini adalah porsi nasi kulinya.



"Hargnya sangat Rekomendet, dan dimana lagi di kampus ini bisa makan dengan harga terjangkau dengan porsi kulinya, Dengan begitu kan kenyangnya bisa sampai sore, apalagi Mom Sir baik sekali, karena setiap ada kegiatan di kampus, Mom Sir selaku menjadi sponsor utama di bagian konsumsi, semoga selalu ramai dan sehat selalu buat Mom Sir dan sekeluarga",pungkasnya.

Jumat, 14 Juni 2024

Waterbom Gratis Yang Bikin miris Itu Bernama Kali Les.

 Jepara, Magang Unisnu - Sore di Jepara memang selalu banyak cerita. Salah satu cerita kali ini berasal dari Kali Les desa Bapangan Kecamatan Jepara. Lokasi yang tepat berada di pintu air bendungan ini selalu dipadati anak - anak.


Beraneka ragam aktivitas mereka lakukan disana. Sebagian anak-anak bahkan anjlok dengan gaya dari atas pintu air. Meskipun berbahaya, mereka merasa happy dam terpacu adrenalinnua.


Di sisi lain banyak juga para orang dewasa yang terlihat asyik memancing. Tak jarang juga mereka hanya menghabiskan waktu sore dengan bercengkrama di atas pembatas. Beraneka ragam aktivitas tersebut seakan pintu air ini menyimpan kehangatan bagi masyarakat sekitar.


Salah satu remaja bernama Asael mengaku tidak pernah bosan beranjlok ria di kali les tersebut. Ia dan sahabatnya selalu menyempatkan waktu berenang disana setiap akhir pekan. Bahkan remaja yang masih duduk di bangku SMP tersebut sudah hafal dengan resiko dan mara bahaya.


"Seru banget pas terjun dari atas pintu air, kan tinggi dan disana airnya agak tinggi, kalo teman teman yang belum berani paling terjun dari pinggir kali aja, yang terpenting jangan berenang pas musim hujan kak, karena aliran air terkadang deras dari timur",katanya (14/06/2024).


Dia juga bercerita juga tak jarang menemui banyak hewan liar berbahaya saat berenang. Mulai dari ular, biawak, Garangan, dan kodok beracun biasa melintas didepan pandangannya. Meskipun begitu, ia dan kawannya malah merasa senang dan beruntung bisa bertemu hewan berbahaya tersebut.


"Dulu awalnya takut dan panik pas ketemu, tapi kita sekarang malah senang kalo berjumpa hewan hewan itu, setau saya hewan hewan itu malah takut kalo di dekati orang, nyatanya saat ini kita gak pernah digigit atau di serang", bebernya.


Pemuda setempat bernama A'lal Faradys malah senang dengan ramainya pintu air saat ini. Kali yang juga dulu di masa kecilnya menjadi tempat bermainya hingga sekarang masih terlihat sama. Meskipun dia sudah tidak pernah berenang disana, dia mengaku selalu memantau aktivitas kali les sepulang kerja.


"Saya selalu edukasi kepada bocah-bocah disini supaya selalu berhati hati, Senang si melihat mereka beemain di alam, dari pada bermain gadget, tapi jangan sampai ada kecelakaan karena disini kan juga alam, rawan bahaya" Ucapnya ketika membersamai para bocah dipinggir kali.


Lompatan kesekian bocah bocah di kali les jumat sore. (Documentasi Firdiantama)

Dia juga mengatakan banyak temanya yang mampir kerumahnya hanya ingin melihat sunset di kali. Meskipun kurang terlihat sempurna, Sunset disana dirasa cukup memberi kehangatan disetiap obrolan. Ditambah penampakan pemandangan gunung muria dari arah timur bila cuaca cerah.


"Memang meskipun anak - anak disini renangnya dengan gaya ekstrem, tapi itu malah menjadi orang lain terhibur karena seperti melihat atraksi, dan itu kan memang ada disini, mereka menikmati kita juga menikmati, ya meskipun sedikit miris melihatnya",pungkasnya.

Kamis, 13 Juni 2024

Warung Purnama Merubah Wajah Kecil Pantai Waluyo Karangkebagusan

Jepara, Magang Unisnu - Salah satu pantai yang ada di tengah kota jepara yang hampir masyarakat tidak tahu adalah Pantai Waluyo. Pantai yang berada di Kelurahan Karangkebagusan ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, Keberadaan Warung Purnama berhasi merubah wajah pantai kecil ini yang dulunya penuh dengan sampah sekarang sudah nampak lebih bersih.


Suasana sejuk Pantai Waluyo meskipun di tengah terik matahari, (Documentasi Firdiantama).

Keberadaan pantai ini memang dulunya jarang diketahui khalayak umum. Letaknya yang berada di pojok kecamatan dan penuh dengan sampah laut membuat tempat ini kurang dipandang. Apalagi dulunya tempat ini hanya digunakan anak muda bermaksiat.

Namun, wajah pantai seketika di sulap melalui tangan dingin Pak Heri. Perubahan itu berawal tatkala dia dan istrinya membuka usaha warung makan di bibir pantai waluyo. Dengan bermodal doa dan percaya, Warung Purnama berdiri dengan kuliner khasnya yaitu Pindang Keraton.

"Awalnya kami melihat adanya peluang ekonomi yang bisa tumbuh di tempat yang kosong seperti ini, namun, merubah tempat yang dulunya penuh sampah ini tidak bisa dengan waktu yang singkat, Saat ini pun di sudut pantai masih terlihat ada banyak sampah karena disini ada aliran sungainya, merapikan tempat seperti ini jujur butuh waktu 5 tahun dan harus sedikit demi sedikit",ungkapnya (13/06/2024).

Pak Heri juga menuturkan bahwa dia sangat suka dan Welcome dengan organisasi yang mau mengadakan acara disini. Dia mengaku tidak pernah takut tempatnya terganggu. Dia malah senang karena kedatangan komunitas dari manca daerah membuat pantai waluyo tambah terkenal.

"Kalau kita tertutup dan menganggap tempat ini milik kita, pantai waluyo tidak akan seindah seperti kalian lihat sekarang, itu tong sampah, dan kursi kursi itu sumbangan dari beberapa komunitas, dan yang sering dilakukan teman - teman komunitas selain mengadakan acara juga bersih bersih pantai",Tuturnya.

Menurut Pak Heri, nama waluyo sendiri diambil dari nama seniman yang pernah hidup disini. Beliau hidup di atas rumah pohon yang dibangun sendiri bertahun-tahun lamanya. Sehingga warga sekitar memberi nama pantai waluyo hingga saat ini.

"Disini dulu kan banyak sekali pohon besar, rumputnya tinggi tinggi, sebelum kita datang disini untuk mendirikan usaha, mbah waluyo yang menjaga tempat ini, ya karena sering disalahgunakan anak muda", bebernya.

Laila tsifani mengaku sering ke pantai waluyo sebagai tempat diskusi bersama teman-temannya. Mahasiswi dan juga pengusaha ini menyebutkan hanya disini pantai yang teduh karena banyak pohon besarnya. Sebab itu, dia sangat suka apalagi disini bisa sekalian kulineran bersama teman - temannya.

"Sebenarnya saya terkejut dengan suasana pantai waluyo sekarang, sumpah dulu disini itu kotor, saya kesini dulu aja diajak kakak saya pas nongkrong sama teman-temannya, tapi sekarang bersih dan ini kok sekarang ada warung dan tempatnya menjadi estetik, makanya ga malu ngajak teman kesini", pungkasnya.

Rabu, 12 Juni 2024

Nelayan Jebak Rajungan Jepara Terjebak Harga Murah

 Jepara, Magang Unisnu - Harga jual hasil laut jenis Rajungan di Jepara terpantau rendah sejak 3 bulan yang lalu. Padahal hari hari ini tangkapan nelayan tidak banyak, sehingga membuat penghasilan nelayan semakin meringis. Sebelumnya harga Rajungan berkisar Rp 75 – 80 ribu perkilo ukuran besar, namun saat ini (12/06/2024), hanya laku Rp 40 – 45 ribu.


Bapak Sunadi dan Mas Hajir sedang bersiap untuk melaut sore nanti. (Documentasi Firdiantama).


Turunnya harga Rajungan di Jepara juga disayangkan beberapa pengepul hasil laut. Banyak spekulasi dari masyarakat mengenai penyebab turunnya komoditas laut tersebut. Mulai dari sepinya konsumen hingga konflik di belahan dunia yang mempengaruhi daya eksport rajungan.


Pak Sunadi (58) warga dukuh pesajen yang juga Salah satu nelayan rajungan ini sedikit merenung dengan harga rajungan akhir pekan ini. Dia mengatakan rendah harga Rajungan cukup terasa bagi dia dan teman temannya. Meskipun demikian mereka harus masih tetap melaut karena tidak ada pekerjaan lain selain terjun ke laut.


”Habis bagaimana lagi, pekerjaan mayoritas warga dukuh sini ya nelayan jebak rajungan, ya mau ramai atau sepi kami tetap miyang (Mencari Rajungan). Yang penting masih ada hasilnya meski dikit. Daripada di rumah tidak ada hasil" katanya.


Dia mengaku kurang taumenau mengenai harga rajungan yang selalu naik turun. Apalagi disini harga jual beli masih di tentukan pengepul. Meskipun begitu, tak jarang dia mendengar satu dua kabar dari pengepul, teman nelayanya, bahkan bos bos ikan.


"Kalau kata teman teman nelayan si sekarang ini Rajungan saya Indonesia sedang keluar rumah, jadi ini lagi musim musimnya, beda lagi dengan pengepul lokal, mereka bilang di pasar saat ini rajungan lagi sepi daya belinya, sepi tersebut kembali lagi kepada situasi ekonomi warga jepara yang mengandalkan furniture, kan furniture lagi musim sepi, beda lagi kalo bos bos besar, mereka mengatakan dunia sedang perang, jadi ekspor rajungan terganggu",tuturnya.


Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang pengepul rajungan dari semarang, Riko. Dia mengatakan bahwa rajungan laut jepara ini salah satu terbaik dan terbanyak di jawa tengah.  Dia bercerita saat ini penyaluran rajungan ke beberapa wilayah tersendat akibat kampanye boikot - boikot.


"banyak resto dan tempat makan saat ini masih mengurangi jumlah belinya karena sepi, ya mereka mereka kebanyakan bercerita soal kampanye boikot produk pro Israel, ya ini benar atau tidak saya hanya mendengar cerita mereka,  kalo begini nelayan lokal lagi yang terkena, tapi kan masih spekulasi, semoga semua kembali normal", ungkapnya.

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib