Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Senin, 10 Juni 2024

Menilik Gunung Tersembunyi Di Tengah Kota Jepara.

 Jepara, Magang Unisnu - Jepara selalu dikenal dengan aneka keindahan alam didalamnya. Bukan hanya pantainya saja yang tersohor, jepara juga punya pegunungan lereng muria juga cukup nyentrik di dunia wisata. Terdapat satu gunung yang cukup unik dan dipastikan banyak orang tidak mengetahui, yaitu Gunung Wudel.


Sambil menunggu temannya bermain, anak kecil ini berpose penuh percaya diri diatas gunung udel. (Documentasi Firdiantama)


Gunung yang terletak di Kelurahan Potroyudan kecamatan jeparaini berada tepat disebelah utara kali kanal. Gunung ini terbilang cukup unik karena tingginya tidak lebih dari tinggi rumah disebelahnya. Dengan letak yang dihimpit oleh rumah warga, gunung satu ini jarang terekspos oleh masyarakat lokak sekalipun.



Gunung tersebut tebilang sangat unik karena bentuknya yang hanya gundukan batu dan semen dengan puncaknya yang menyerupai udel. Dalam tulisan di papannya, terdapat keterangan bahwa gunung ini dibuat sekitar tahun 1917 sebelum ada negara ini. Meskipun begitu, gunung tersebut terlihat rapi tanpa ada cotetan bahkan rumput liar diatasnya.



Keberadaan gunung terkecil di dunia ini seakan akan menjadi sebuah tempat yang dihormati warga sekitar. Meskipun masyarakat setempat tidak pernah ada yang tau bagaimana pastinya gunung tersebut munculnya. Hal itu terlihat dari  kediaman warga yang bersebelahan langsung dengan gunung udel itu rela tidak mencaplok dan tetap membiarkan gunung itu ada sampai detik ini.


Salah satu anak muda setempat, Inez (21) mengaku gunung udel adalah tempat main di masa kecilnya. Tidak pernah diceritakan oleh orang tuanya tentang gundukan batu tersebut. Yang pasti tidak pernah ada kejadian aneh aneh disana.


"Sampai saat ini kalo sore hari disini banyak anak-anak bermain bola, bapak-bapak ngobrol, Ibu-ibu ngerumpi, ya masih sama aja sejak dulu, ga pernah buat ritual setahuku, wong cuman batu",katanya(10/06/2024).



Meskipun begitu, banyak sekali cerita yang berkembang di masyarakat sekitar mengenai gunung ini. Beberapa warga beranggapan tempat ini dulunya merupakan petilasan Ratu Shima atau Ratu Kalinyamat. Namun tidak sedikit pula bahwa gunung ini dulunya hanyalah blumbang (lubang) sampah yang ditutup dengan semen karena sudah penuh. 


Tidak ada cerita pasti dan tidak ada yang bisa bercerita secara akurat tentang gunung kecil ini.   Hal itu dikarenakan folklor yang beredar tidak punya satu penanggung jawab pasti. Meskipun begitu, masyarakat disana tetap mengaku bangga dan akan tetap menjaga sebagai monumen khas Desa Potroyudan.


Jumat, 07 Juni 2024

Dulu Pada Penasaran, Kini "Ka'bah" di Jepara Mulai Kesepian.

Jepara, Magang Unisnu - Terdapat sebuah masjid di Kabupaten Jepara yang pernah viral dengan bentuk yang unik menyerupai ka'bah di Makkah. Di awal tahun 2024, Masjid yang bernama Baitul Atiq Al-Jabbar sangat ramai dikunjungi pengunjung hanya untuk berfoto. Belum ada satu tahun setelah viral, kini masjid yang berlokasi di desa Mulyoharjo tersebut terlihat sepi.


Masjid Baitul Atiq Al-Jabbar Terlihat masih megah ditengah kesepiannya pasca viral (Dokumentasi Firdiantama)


Masjid ini memang sempat ramai dikunjungi setelah foto-fotonya beredar di media sosial. Diakui atau tidak, kekuatan sosial seringkali memberi dampak kejut kepada masyarakat. Seperti halnya ketika masjid "kabah" ini viral, semua masyarakat seakan akan dibuat penasaran dibuatnya.

Menurut Dwi Wahyu (23) salah satu warga yang rumahnya berada satu lingkup dengan masjid tersebut bercerita soal keriuhan pengunjung di lingkungannya. Dia terkejut dikarenakan banyak masyarakat yang datang mulai dari dalam kota bahkan luar kota. Yang membuatnya sedikit meringis adalah kelakuan para pengunjung yang mampir cuma karena penasaran.

"sempat dulu pas banyak pengunjung datang ekonomi tumbuh dengan beberapa tetangga punya usaha baru jualan jajan kecil kecilan, tapi kan mereka kesini hanya berfoto selfi ria, memang mungkin itu yang membuat tempat ini sempat ramai, tapi lihat sekarang mas, sepi kan, ya kayak biasa ajakan, ya kasihan itu beberapa sampai warungnya tutup wong cuma ramainya sebulan dua bulan",katanya (07/06/2024).

Senada dengan ungkapan wahyu, Dika juga hampir menyampaikan hal yang sama. Dia menyebut bangun masjid ini sedikit nanggung kalau memang sengaja dibuat untuk wisata. akses dan Infrastruktur pendukung lainya belum ada sehingga dia beranggapan pengunjung sudah bosan. 

"Mungkin tempatnya belum siap menjadi destinasi masyarakat, ya saya menduga si masyarakat dari jauh jauh aga kecewa ya, ini kan tergolong kecil dan sempit karena didalam gang, dan gaada pendukung lainya seperti parkiran lalu toilet, mungkin ini yang membuat sekarang sepi",tuturnya.

Dika juga menyampaikan harapannya tentang masjid ini sebagai salah satu destinasi. Dia beranggapan masjid ini bisa menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat lagi. Dia saat ini sangat menyayangkan moment dulu tidak bisa terulanh lagi.

" Mungkin dulu pas ramai-ramainya kita bisa tarik parkir puluhan motor setiap siangnya, ibu juga bisa menjual puluhan cup minum setiap harinya, sekarang ya tinggal kenangan, semoga ada hal baru yang bisa membuat viral lagi", Pungkasnya.

Diketahui, bangunan itu dibangun oleh warga setempat bernama Sumanto yang kediamannya berada tepat di depan Masjid. Dan saat ini masjid itu telah diwakafkan dan dibuka untuk umum.

Kamis, 06 Juni 2024

Cerita Dermaga : Ternyata Dermaga sudah mendegar banyak cerita

 Jepara, Magang Unisnu - Kalian pasti sering nampak disetiap sudut kota Jepara penuh dengan anak muda berkumpul. Salah satunya adalah Pelabuhan Jepara, yang terletak kurang dari 3 KM sebelah  barat dari pusat kota. Yups, betul sekali, Pelabuhan dengan dermaga yang cukup panjang hingga hampir ketengah laut tersebut dirasa nyaman dan jauh dari kebisingan kota.


Suasana kehangatan ditengah dermaga pelabuhan jepara ( Documentasi Firdiantama)


Masyarakat hanya di tarif 3000 Rupiah saja permotor untuk masuk pelabuhan. Ketika masuk pelabuhan pun mereka sudah disambut banyak Penjual kopi yang sudah menantinya. Suasana tersebut seakan-akan dermaga pelabuhan sudah siap menampung keluh kesah mingguan masyarakat jepara. 


Atenk (27) merupakan salah satu penjual kopi dan jajanan ringan disana. Dia mengaku sudah hampir Tiga tahun berjualan disana setiap malamnya. Berawal dari kebiasaannya memancing disana, dia mulai melihat ada peluang ekonomi  disana.


"Setiap malam disini banyak anak muda yang berkelompok datang, beraneka ragam mereka punya niat, termasuk dulu saya juga sering kesini sama dengan orang lain sekarang, melihat dulu saya sering mencari tukang jualan minum pas saya mancing terus saya coba coba pas awalnya, eh malah keterusan sampai sekarang", katanya. (05/06/2024)


Pengakuan atenk ternyata dibenarkan adanya oleh salah satu anak muda yang sedang berkumpul dengan temannya. Edi dan temanya sangat suka pelabuhan karena jauh dari suara knalpot motor. Meskipun terkadang angin laut cukup kencang menerpa badan, itu tidak cukup mengurangi rasa kehangatan kebersamaan.


"Saya dan kawan - kawan ini aslinya dari desa yang jauh dari pantai (desa dongos), di sini kami saling curhat mas biasanya, tentang apapun itu, meskipun cuma seminggu sekali, tapi pelabuhan selalu memberikan solusi", ungkapnya.


Bukan hanya kelompok Edi, Idris dan komunitas vespanya pun sering mengadakan rapat di ujung dermaga. Dia menganggap pelabuhan layaknya wisata murah yang sangat mahal. Mahal yang dimaksud  disini adalah kenikmatan bisa bersua ditengah gagahnya dermaga.


"Sering sekali ide ide muncul muncul ditempat seperti ini, pastinya kita sering sekali mengadakan rapat rapat kecil komunitas, Sepertinya hanya disini tempat yang sangat mahal dan tidak ada di penjuru kota Jepara", Pungkasnya.

Rabu, 05 Juni 2024

MELIHAT PELUANG DARI ANGLE TREND ANAK MUDA

 Jepara - Magang Unisnu, Berkunjung ke studio saat ini menjadi satu trend baru anak muda untuk mendapat foto bagus. Akan tetapi, sebagian dari mereka malu jika harus bergaya di depan fotografernya. Melihat peluang tersebut,  salah satu anak muda jepara bernama Ravid berhasil memanfaatkannya dengan membuka Meta Studio.


Sesi wawancara di dalam meta studio bersama Ravid selaku owner.


Meta studio sendiri menawarkan konsep berfoto sendiri, tanpa ada fotografer. Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan konsep kekinian dan fasilitas lengkap didalamnya. Dengan menampilkan latar belakang kreatif, pencahayaan dramatis, dan estetika mempesona juga beberapa kostum lucu dan unik.


Ide tersebut didapatkan Ravid ketika berkunjung di studio milik temanya yang ada di daerah kalinyamatan Jepara. Dia menganggap konsep milik temannya ini temannya ini tergolong unik. bagaimana tidak, konsep seperti ini sebelumnya hanya ada di kota kota besar.


Setelah mengamati pasar dan cara kerja studio foto milik temanya, pemuda berusia 22 tahun ini lantas mencoba mengaplikasikannya. Dia memberanikan diri menyewa tempat bekas gudang furniture yang di sulap menjadi studio. Dengan ditemani satu temannya, Meta Studio sudah hampir berdiri 6 bulan dengan omset perbulannya mencapai 20 juta.


"Foto dengan konsep seperti ini saya rasa masih jarang di kota kecil seperti jepara ini, mungkin ada tapi jarang sekali, apalagi dengan fasilitas dan paket yang kami berikan mungkin ini jadi yang terbaik, terutama lokasi kita yang tidak jauh dari kota menjadi keuntungan teman-teman yang pingin mampir ke studio kita",katanya (03/06/2024).


Dia juga mengungkap bahwa anak muda sekarang malah malu ketika berhadapan dengan fotografer. Keleluasaan dan kebebasan  berpose dan berekspresi dirasa kurang nyaman bila ada orang lain di depannya. Dengan adanya fasilitas layar monitor dan remot para pengunjung bisa mereview gayanya sendiri dan menjepret sewaktu-waktu.


"Memang butuh modal banyak ketika kita harus menyediakan layar monitor, tetapi kelebihannya teman-teman bisa melihat posenya langsung seperti melihat cermin, warna dan cahaya juga bisa mereka lihat sehingga kita ga perlu edit foto lagi, dan mereka bisa langsung dapat hasilnya tanpa menunggu besok besok lagi", Ujarnya.


Sepasang kekasih muda, Mutya dan Royan juga mengungkapkan rasa puas kepada studio satu ini. Mereka mengaku bisa bebas bergaya dengan hasil yang sesuai dengan ekspektasi. Apalagi mereka juga suka dengan koleksi konstum yang unik dan lucu dengan berbagai karakter hewan maupun kartun.


"Kita tau ada studio seperti ini tentunya lewat sosial media, ya tepatnya di Instagram, banyak sliweran di story WhatsApp teman-teman yang berfoto disini juga, kita ya jadi penasaran dan memang ngga mengecewakan hasilnya", ungkap mereka.


Mendengar hal itu menjadikan semangat Ravid bertambah. Rencananya, Meta Studio akan dikembangkan di segala lininya. Tentunya dengan tujuan menambah memamjakan pengunjung dalam pelayanannya. 


Di sesi ini, Pemuda yang juga sebagai owner Meta Studio memilih enggan menyebutkan pricelistnya. Dia memang sengaja tidak membeberkan list harganya di media sosial karena itu bagian dari strategi marketingnya. Dia hanya menuturkan bahwa tempatnya punya banyak paket penawaran dan tentunya ramah di kantong.


"Selama ini memang hal tersebut bagian strategi kita dalam menggiring pengunjung ke tempat kita, tentunya kami menawarkan paket penawaran setiap mereka datang ke studio, demi menjaga kualitas hasil di tempat kita", pungkasnya.


Selasa, 04 Juni 2024

Omah Ijo dan Tingginya Minat Tanaman Hias Masyarakat Jepara

 Jepara, Magang Unisnu - Banyak macam tanaman masih terus diminati di berbagai kalangan masyarakat Jepara. Hobi mengoleksi berbagai macam tanaman hias ini bukan hal yang asing di telinga warga kota ukir. Salah satu pusat penjualan tanaman di Jepara yaitu "Omah Ijo". 


Sore itu bersama Mas S. Waluyo di halaman tokonya omah ijo. (Documentasi firdiantama)


Disini menjual berbagai macam tanaman hias, bibit sayuran, bibit buah-buahan dan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan untuk bercocok tanam. Pemilik Omah Ijo, S. Waluyo mengaku minat masyarakat jepara terhadap tanaman khususnya tanaman hias terus mengalami kenaikan peminat setiap tahunnya, seperti tanaman yang dapat diletakkan di indoor ataupun outdoor. Ditambah kota Jepara termasuk kota yang sepi, yang lebih cocok dikatakan sebagai kota pensiunan.

"Jepara itu seperti kota pensiunan, Sepi tidak banyak industri, Jadi banyak warganya yang menghabiskan waktunya bermain tanaman hias, karena itu minat masyarakat terhadap tetap tinggi setiap tahunnya juga tetap mengalami kenaikan peminat, harga tanaman yang dijual disini dimulai dari 10 ribu sampai tak terbatas karena terdapat juga tanaman koleksi yang harganya cukup mahal," ujarnya, selasa (4/06/2024)

Dia menambahkan bahwa manfaat menanam tanaman dirumah seperti menanam sayuran dapat bermanfaat untuk konsumsi, tanaman hias dapat dijadikan hiasan untuk mendekor atau mempercantik rumah dan sumber oksigen. Untuk Tips perawatan mananam yaitu 2M dengan mempersiapkan tanaman dengan media tanam yang benar dan merawat tanaman dengan benar seperti menyiram tanaman dengan rutin serta memberikan pupuk.

Menurut Tio, pemuda yang juga salah satu pengunjung menyampaikan bahwa pada awalnya dia tidak pernah belajar tentang tanaman. Pemuda satu ini  sebenarnya terinspirasi dengan temanya yang lebih dulu bermain tanaman. Setelah dikenalkan omah ijo oleh temanya, dia mulai senang mempercantik halaman depan rumah dengan tanaman hiasnya.

"saya dulu belum kenal dengan bagaimana cara tanam menanam, menjadi hal yang tabu karena rumah saya juga di desa sudah banyak tanaman, lalu saya dikenalkan teman saya di sini (omah ijo), sejak saat itu lingkungan rumah tampak tenang dan asri, Saya juga menanam sayur-sayuran seperti sawi, tomat dan cabe yang dapat saya konsumsi sendiri untuk bahan masakan. Untuk mengikuti trend sekarang tanaman hias ini juga saya jadikan untuk dekorasi ruangan karena menimbulkan efek yang positif, mempercantik ruangan, menimbulkan kesan nyaman dan elegan," imbuhnya.

Senin, 03 Juni 2024

Seputar Kehebatan Kampus - Berawal Dari Menabung Hingga Menjadi Mahasiswa Hebat.

 Jepara, Magang Unisnu - Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, sebuah pepatah yang pantas disematkan kepada mahasiswa asal Unisnu yang bernama Chafid Ulil Yusuf. Bagaimana tidak mahasiswa yang akrab dipanggil Chafid itu mampu membiayai kuliahnya secara mandiri dan juga memiliki banyak prestasi membanggakan.


Dengan gagah berani Chafid berpose di depan kamera sesaat setelah sesi wawancara. (Documentasi Firdiantama)


Dia mengaku Setelah dari SMK Chafid tidak langsung kuliah. Dia juga sempat bekeinginan untuk mendaftar PTN di luar Jepara tapi selalu gagal.

 "Saya sempat kepikiran mendaftar PTN di luar Jepara tapi selalu gagal akhirnya mendaftar di sini, kebetulan kedua kakak saya juga berasal dari sini," ujarnya (03/06/2024).


Meskipun memiliki orang tua masih sanggup untuk membiayai kuliah, Chafid tetap membiayai kuliah secara mandiri melalui tabungan yang dia dapatkan ketika masih bekerja.


" Saya membiayai kuliah secara mandiri dari tabungan selama saya bekerja di perusahaan, dan saya juga mencari beasiswa untuk sedikit meringankan beban biaya," ungkap Chafid.


Chafid memang mahasiswa yang memiliki banyak prestasi salah satunya mendapatkan juara taekwondo tingkat nasional dan kejuaraan taekwondo tingkat internasional. Kehebatan lainya yaitu dia adalah salah satu bagian mahasiswa pertukaran pelajar di Padang. Dia juga terpilih sebagai Wakil Presiden BEM periode 2022/23. 


" Saya awalnya tidak ada niatan untuk menjadi Wapresma, saya diajak oleh partai dan Alhamdulillahnya saya terpilih," ungkapnya.



Proses memang tidak pernah mengkhianati hasil. Berbagai prestasi mulai dari tingkat nasional hingga internasional pernah didapatkan. Mendapatkan amanat sebagai Wakil Presiden BEM Unisnu. Hingga pernah menjadi bagian dari program pertukaran di Padang. Semua itu berhasil didapatkan berkat kegigihan dan kesabaran seorang Chafid.


Sebuah tamparan bagi kita yang masih mengeluh tentang beratnya dunia perkuliahan. Sedangkan diluar sana masih banyak yang ingin berkuliah seperti kita atau bahkan memiliki beban yang lebih berat seperti membiayai kuliah secara mandiri dibandingkan kita yang masih bergantung kepada orang tua.


Chafid juga memotivasi kita para mahasiswa untuk menambah value diri dengan mengikuti kegiatan kegiatan kampus.

" Kita berkuliah tidak hanya sebatas untuk belajar, coba ikuti beberapa kegiatan kampus bukan cuma kuliah pulang kuliah pulang itu bisa berguna untuk menunjang kemampuan dan menambah portofolio kita yang suatu mungkin akan berguna di dunia kerja," tambahnya.


Sebuah motivasi untuk kita semua sebagai mahasiswa agar lebih dapat meningkatkan kemampuan yang mungkin suatu saat akan berguna tanpa kita ketahui sekaligus menjadikan untuk lebih mengerti mengenai apa arti dari sebuah kegigihan.

Sabtu, 01 Juni 2024

Dirgahayu Teater Tuman Terbalut Di Sajak Rindu.

 Jepara, Magang Unisnu - Teater tukul manfaat (Tuman)  merayakan hari jadinya yang ke 28, Jumat (31/05/2024) di halaman rektorat Unisnu. Perayaan bertajuk Sajak Rindu ini berhasil mendatang para sesepuh lintas angkatan. kegiatan ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi para pengurus dengan para alumninya.


Penyerahan potongan tumpeng oleh lurah teater tuman kepada pembina internal Ibu Murniati. (documentasi firdiantama)


Sajak rindu sendiri merupakan istilah baru dari harlah teater tuman. Hal ini di inisiasi pengurus baru untuk menarik perhatian para sesepuh lintas angkatan bersilaturahmi. Tentunya dengan harapan teater tuman tetap guyup dan gotong royong dengan saling mengenal setiap angkatan.


Acara di buka dengan khidmat dengan bacaan tahlil yang dipimpin oleh salah satu dongkol lurah. Penampilan pembacaan puisi oleh Adi dan Reza berhasil memantik tamu untuk ikut berpuisi. Bagaimana tidak, Mak Tatik, Mak Cicik dan Ibu Dosen Murniati juga turut menyumbangkan sajak kerinduannya di atas panggung.


Lurah teater tuman, Viki Santoso mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada para sesepuh yang sudah hadir. Baginya ini sangat penting untuk keberlangsugan suatu organisasi. Apalagi eksistensi teater tuman pastinya buah dari tangan - tangan kreatif pendahulunya.


"Kegiatan seperti ini sengaja kita inisiasi untuk kita saling mengenal, bagaimana organisasi ini tumbuh sampai dua puluh delapan tahun, pastinya setiang angkatan punya kerinduan tetapi belum ada wadahnya, nah ini semoga menjadi program positif disetiap tahunya dan dilanjutkan", katanya.


Ia juga menambahkan bahwasanya saat ini hubungan komunikasi dengan para sesepuh mulai sulit. hal tersebut menjadi rintangan tersendiri baginya dalam berproses di sanggar. karena bagaimanapun sanggar masih membutuhkan para sesepuh yang kreatif dan mensuport karya warganya.


"Setiap kali kita pentas, jarang sekali para sesepuh datang, padahal kita selalu butuh dukungan dan arahan pastinya, apalagi saat ini kita sedang mempersiapkan festival monolog nasional yang membutuhkan perhatian mereka, mungkin ikut mempromosikan kegiatan kita, syukur syukur para sesepuh datang dan melihat kehebatan kita", Tambahnya.


Hal yang sama juga di ungkapkan Havis, dongkol lurah tuman tahun 2018. Dia mengaku setelah lulus berkuliah sudah jarang lagi bermain di sanggar. Dia sangat senang dengan sajak rindu yang berhasil mempertemukannya dengan teman seangkatannya.


"Semoga ulangtahun tumanke 29 nanti sajak rindu masih ada, karena tidak ada alasan lagi untuk tidak ke kampus utamanya ke sanggar berjumpa teman-teman dan pengurus sehingga rindu ini tersapu bersih dengan pertemuan ini", ungkapnya.


Di moment akhir perjumpaan pada sesi melingkar bersama, kang sapiteng salah satu sesepuh angkatan lama bercerita masa lalunya. Perjumpaan ini merupakan moment yang penting baginya karena memori yang terkenang sangatlah mahal. Ia bercerita dirinya yang sekarang adalah hasil didik teater tuma berapa belas tahun yang lalu.


"Selamat Ulang tahun Teater Tuman, saya berhutang budi terhadapnya, ilmu berperan sangatlah penting dalam kehidupan apalagi ditengah dunia yang penuh tipu daya ini, saya ingat betul ketika saya dan teman-teman berproses di sini, dan semoga teater tuman tetap menumbuhkan manfaat seperti namanya Tukul Manfaat", Pungkasnya.


Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib